KEANEKARAGAMAN SATWA DIKAWASAN MANGROVE DI DESA KATIALADA KECAMATAN KWANDANG KABUPATEN GORONTALO UTARA
Keywords:
Diversity, Animals, Mangrove, Katialada, North GorontaloAbstract
The diversity of animals found in an area can indicate how things are in the area. The purpose of this study was to identify the diversity of animals in the mangrove forest in Katialada Village, Kwandang District, North Gorontalo Regency, especially aves and reptiles. This research was carried out in the village of Bolalo in March – May 2024. The data obtained from the results of surveys and interviews were then processed using qualitative methods. The results showed thet there were 8 typ es of animals, espe cially aves and reptiles, namely there were 7 types of aves and one type of reptile. Damage to mangrove forests in the coastal area of Katialada Village is caused by land use changes which result in changes in the area of mangrove forest.
References
Alikodra, H.S. 2010. Teknik Pengelolaan Satwa liar dalam Rangka Mempertahankan Kenekaragaman Hayati Indonesia. IPB Press. Bogor.
Auliansyah, 2013. Sebaran dan Biodiversitas Fauna Atas dada Ekosistem Mangrove Alami dan Silvofishery di Pantai Boe Desa Mappakalompo Kabupaten Takalar. Jurusan Ilmu Kelautan. Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan. Universitas Hasanuddin. Makasar.
Baderan Dewi., 2013. Model Valuasi Ekonomi Sebagai Dasar Untuk Rehabilitasi Kerusakan Hutan Mangrove di Wilayah Pesisir Kecamatan Kwandang Kabupaten Gorontalo Utara Provinsi Gorontalo. Disertasi. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Bengen, D.G. 2002. Sinopsis Ekosistem dan Sumber daya Alam Pesisir. PusatKajian Sumber daya Pesisir dan Lautan. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Bismark, M. 2009. Biologi Konservasi Bekantan Nasalislarvatus. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan dan Konservasi Alam. Bogor. Bismark, M. 2011. Prosedur Operasi Standar (SOP) untuk Survei Keanekaragam Jenis pada Kawasan Konservasi. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perubahan Iklim dan Kebijakan Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Kementerian Kehutanan Republik Indonesia. Bogor.
Bustaman, P.J. 2014. Keanekaragaman Fauna Vertikal pada Mangrove Kawasan Suaka Marga satwa Mampie Kecamatan Wonomulyo Kabupaten Polewali Mandar. Jurusan Ilmu Kelautan. Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan. Universitas Hasanuddin. Makasar.
Dedi, S. Mujizat, K. Adriani, S, Hawis H. Madduppa dan Beginer. S. (2007).Ekosistem Mangrove. Artikel Ekologi Laut Tropis. IPB . http://web.ipb.ac.id/~dedi_s [di aksesTanggal 10 Desember2016 ]
Edi Mulyadi, Okik Hendriyanto, dan Nur Fitriani (2010). Konservasi Hutan Mangrove Sebagai Ekowisata. Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan 1: 51 – 57.
Ernikawati, Sandalayuk, D. Ruruh, A. Suma, Z. N. Y. 2023. Ethnopharmacology Potentials of Mangrove Bulalo, North Gorontalo. Jurnal Penelitian Pendidikan IPA. 9 (11) : 1 – 7 10349–10355
Firza, Z. 2012. Pengaruh Kepadatan Vegetasi terhadap Satwa liar. UGM.Yogyakarta.
Hari Sulistiyowati (2009). Biodiversitas Mangrove Di Cagar Alam Pulau Sempu. Jurnal Sainstek, 8 (1) : 59 – 60.
Hasudungan, F. 2008. Ekosistem Laguna Teluk Belukar serta Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Teluk Belukar, Kecamatan Gunungsitoli Utara, Kabupaten Nias, Provinsi Sumatera Utara. Wetland Internasional. Bogor.
Jamaksari, H. 2011. Keanekaragaman Burung Pantai pada Berbagai Tipe Habitat Lahan Basah di Kawasan Muaro Cimanuk, Jawa Barat. Departemen Konservasi Sumber Daya Hutan dan Eko wisata. Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor.
Kartikasari, D. 2008. Keanekaragaman Jenis dan Nilai Ekonomi Satwa Liar yang Digunakan Sebagai Obat di Jawah Tengah. Sekolah Pasca Sarjana. Institut Pertanian Bogor. Bogor. https://core.ac.uk/download/pdf/3234438 9.pdf [diaksesTanggal 10 Desember 2016]Tesis.
MAP Indonesia (2007). Ekological Mangrove Restoration. Restorasi Mangrove berwawasan Lingkungan.
Munawar, A. dan Rina. 2009. Kemampuan Tanaman Mangrove untuk Menyerap Logam Berat Merkuri ( Hg ) dan Timbal ( Pb ). Universitas Pembangunan Nasional “Veteran“ .Jawa Timur. Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan.
Muryanto, F. 2009. Studi Keanekaragaman Jenis Mamalia Besar pada Areal Kawasan Taman Nasional Tesso Nilo yang Berbatasan dengan Kebun Kelapa Sawit PT. Inti Indosawit Subur Ukai, Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau. Departemen Konservasi Sumber Daya Hutan dan Ekowisata. Fakultas Kehutanan. InstitutP ertanian Bogor. Bogor.
Noor, R.Y.M. Khazali, I.N.N. dan Suryadiputa, 2006. Panduan Pengenalan Mangrove di Indonesia. Ditjen PHK. Wetlands Internasional Indonesia Programme. Bogor.
Onrizal (2010). Perubahan Tutupan Hutan Mangrove di Pantai Timur Sumatera Utara Periode 1977-2006. Jurnal Biologi Indonesia, 6 (2) : 163 – 172.
Ruruh, A. & Ernikawati 2021. Struktur Vegetasi Mangrove Di Pesisir Pantai Desa Dambalo Kecamatan Tomilito Kabupaten Gorontalo Utara. Jurnal Penelitian Kehutanan Bonita. 3 (1), 1-8
Zulfan, 2009. Keanekaragaman Jenis Burung Di Hutan Mangrove Kreueng Baye Kabupaten Aceh Timur Provinsi Nanggore Aceh Darussalam. Departemen Konservasi Sumber Daya Hutan dan Ekowisata. Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor. Bogor