LANTANG PANGNGAN SEBAGAI PEREKAT PERSAHABATAN

(SUATU TINJUAN DALAM PERSPEKTIF TEOLOGI SOSIAL)

Authors

  • Norpi Norpi Institut Agama Kristen Negeri Toraja
  • Marselina Mangiri Institut Agama Kristen Negeri Toraja

Abstract

Social theology is an understanding of human involvement in the social problems of society. It does not only talk about vertical matters (divine matters) but covers horizontal matters (human relation with humans) such as the value of friendship contained in the making of lantang pangngan(betel hut) in Toraja. Lantang pangngan is a symbol of people who mate mate malolle (die young) in which there is a value of intimacy, namely the expression of the hearts of friends that the grief felt by the family is a shared grief. The meaning of friendship is the existence of a relationship or alieance between individuals who have common interest in which there is a mutual agreement. Thus it can be understood that friendship is an intimate relationship that is sustainable where there is mutual love both in joy and sorrow. This research use descriptive qualitative research methods throught interviews wits tominaa. The benefits of the research found a social theological reflection of the making lantang pangngan the reflection is in the form of fellowship. Where lantang pangngan is the glue of friendship. It can be concluded that lantang pangngan is not just an ordinary tradition but contains the meaning of intimate friendship in joy and srrow.

References

Alvis, Paul. (2010). Ambang Pintu Teologi Jakarta: BPK Gunung Mulia.

Atamri, Widya. (2022). Kajian Sosio-Teologis terhadap Makna Lantang Pangngan pada Upacara Rambu Solo’ di Tallung Penanian.

Banawiratma, J.B. dan J. Mueller, SJ. (1993). Berteologi Sosia Lintas Ilmu: Kemiskinan sebagai Tantangan Hidup Beriman. Yogyakarta: Kanisus.

Barus, Mariati. (2020). “Persahabatan Menurut Alkitab dan Relevansinya Pada Masa Kini,” ILLMINATE: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani, 3, no. (1), 67.

Batlajery, Agustinus M.L & Th. Van Den End. (2015). Ecclesia Reformata Semper Reformanda. BPK Gunung Mulia.

Browing, W.R. F. (2008). Kamus Alkitab. Jakarta: BPK Gunung Mulia.

Donder, I Ketut & I Ketut Wisarja. (2012). Teologi Sosial: Pesoalan Agama dan Kemanusian. Denpasar: PARAMITA.

Drewes, B.F. & Julianus Mojau. (2006). Apa Itu Teologi? Jakarta: BPK. Gunung Mulia.

Hidah, Nur. (2003). “Konsep Teologi Sosial Binawiratma”. Skripsi, IAIN Sunan Kalijaga, 2003, ix.

https://binsarspeaks.net (2012), 27-29

Jonge, Cristiaan de. (2008). Apa itu Calvinisme. Jakarta: BPK Gunung Mulia.

Kamus Toraja-Indonesia. Rantepao: Yayasan Perguruan Kristen Toraja,2016, 272 & 409.

Labobar, Kresbinol. (2023). Pengantar Teologi Sistematika. Yogyakarta: Andi.

Lukito, Daniel Lucas. (2022). Pengantar Teologi Kristen. Bandung: Kalam Hidup.

Lumpkin, Aaron. (2022). Bagaimana Calvin Mendefiniskan Persahabatan. Sola Ecclesia: https://solaecclesia.org

Mojau, Julianus. (2012). Meniadakan atau Merangkul. Jakarta: BPK Gunung Mulia.

Mulyana Deddy. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif. PT.Remaja Rosdakarya.

Nattye, P. (2021). Toraja:Ada Apa dengan Kematian. Yogyakarta: Gunung Sopai.

Pakpahan, Gernaida G.R. dan Abraham Yosua Taneo, (2020). “Kajian Sosio-Etis Teologis Terhadap Moralitas Sosial Umat Kristen Di Kecematan Alak, Kupang-Nusa Tenggara Timur,” Matheo: Jurnal Teologi/Kependetaan, 10, no. (1), 23.

Riyanto, Armada. (2020). Berteologi Baru Untuk Indonesia. Yogyakarta: Kanisus, 2020, 263.

Ryrie, Charles C. (1991). Teologi Dasar I. Yogyakarta: Andi.

Saeng, Valentinus. (2019). “Konsep Persahabatan dalam Pemikiran Thomas Aquinas.” Seri Filsafat & Teologi, 29, no. (28) 135.

Santrock, J.W. Life Span Development (Ed.13) (Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama, 2010), 8.

Sumardi, Suryabrata. (2005). Metode Penelitian. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Susanta, Yohanes Krismantyo. (2020). “Gereja sebagai Persekutuan Persahabatan yang Terbuka Menurut Jurgen Moltmann,” VISIO DEI: Jurnal Teologi Kristen, 2, no. (1), 125.

Susanta, Yohanes Krismantyo. (2018). “Menjadi Sesama Manusia” Persahabatan sebagai Tema Teologis dan Implikasinya Bagi Kehidupan Bergeraja.” Dunamis: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani, 2, no. (2 ), 103.

Thiessen, Henry Clarence. (1992). Teologi Sistematika. Malang: Gandum Mas 3.

Trika, Elim, Markus Deli dan Nilma Taula’bi, (2022). “Lantang Pangngan at Mate Malolle’ Funurel Ritual in Toraja: An Ethnoggraphy Study”, Ethical Lingua Journal of Language and Literature, 9, no. (1), 355.

Upa, Ester. (2021). Kajian Etno-Teologi tentang Makna dan Nilai Kebudayaan Lantang Pangngan dan Perjumpaan Dengan Injil Dalam Konteks Masyarakat Kristen di Tambunan, Kab. Toraja Utara .Skripsi:Institut Agama Kristen Negeri Toraja.

Utami, Deassy Arifianti. (2015). “Kepercayaan Interpersonal dengan Pemaafan dalam Hubungan Persahabatan,” Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan, 03, no. (1), 55.

Van Til, Cornelius. (2015). Pengantar Theologi Sistematik. Surabaya: Momentum.

Downloads

Published

2024-08-26

Issue

Section

Articles