PENGARUH PEMBERIAN PLANT GROWTH PROMOTING RHIZOBACTERIA (PGPR) DENGAN DOSIS BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BAWANG MERAH (Allium cepa L.)
Keywords:
Red onion, PGPRAbstract
This research was conducted in Kayu Putih Village, Qebobo District, Kupang City, from March 8 to May 8, 2025. The purpose of this study was to determine the effect of giving Plant growth promoting rhizobacteria (PGPR) with different doses on the growth and yield of shallots (Allium cepa L.). The method used in this study was the Randomized Block Design (RAK) method consisting of 4 levels of PGPR treatment, namely: PO (without PGPR), P1 (PGPR 10 ml / Liter of water), P2 (PGPR 20 ml / Liter of water) and P3 (PGPR 30 ml / Liter of water) and repeated 3 times so that there were 12 experimental units. Each research plot contained 12 plants with 4 plants as samples in each replication. The results showed that there was a significant effect of PGPR treatment on plant growth and yield. The treatment dose of 30 ml / Liter of water showed the best results on the growth and yield of shallots. The conclusion of this study is that P3 treatment with a dose of 30 ml gave the best results for all parameters.
References
Ardi, E. (2018). Bawang merah : Teknik Budidaya dan Peluang Usaha. Trans Idea Publishing.
Aini N, W.S.D. Yamika, L.Q. Aini, N. Azizah dan E. Sukmarani. 2019. Pengaruh Rhizobacteria pada pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah (Allium ascalonicum L.) pada kondisi salin. J. Hort Indonesia, 10 (3): 182 – 189.
Azzahra, S. C., Effendy, Y., & Slamet, S. (2021). Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Pemacu Pertumbuhan Tanaman (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) Asal Tanah Desa Akar-Akar, Lombok Utara. Jurnal Al-Azhar Indonesia Seri Sains dan Teknologi, 6(2), 70-77.
Badan Pusat Statistik (2021), produksi tanaman bawang merah.
Fitriani, Y.A., Bahri, S., & Nadilla, F. (2021). Respon Bio-invigoration Benih dengan Rhizobakteri Pemacu Pertumbuhan Tanaman (PGPR) terhadap Pertumbuhan dan Produktivitas Padi Gogo.
Glick, B. R. (2012). Rhizobakteri Pemacu Pertumbuhan Tanaman: Mekanisme dan Aplikasi.
Gumelar, R.M.R. dan Y. Maryani. 2020. Respon tanaman bawang merah terhadap Rhizobakteria di tanah entisol. Jurnal Pertanian Agros, 22 (1): 71 – 75.
Iswati, R. (2012). Pengaruh Konsentrasi PGPR terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman. Surabaya: Fakultas Pertanian, Universitas Airlangga.
Lingga, P., & Warsono. (2005). Petunjuk penggunaan pupuk. Penebar Swadaya: Jakarta.
Nugroho, B. A., et al. (2019). Peran PGPR dalam meningkatkan efisiensi pemupukan dan hasil tanaman. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia, 24(1), 45-52.
Pratama, R., & Utomo, D. (2020). Manajemen Tanaman Bawang Merah: Iklim dan Sifat Fisik Tanah. Patading, G.F. dan N.S. Ai. 2021. Efektivitas penyiraman PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) terhadap tinggi, lebar daun dan jumlah daun bawang merah (Allium cepa L.). Biofaal Journal, 2 (1): 35 – 41.
Sutaryo, T., & Rahmi, H. (2018). Pengaruh Faktor Lingkungan terhadap Pertumbuhan dan Produksi Bawang Merah (Allium cepa L.). Jurnal Agronomi Indonesia, 46(2), 123-130.
Shofiah, D. K. ., & Tyasmoro, S. Y. (2018). Aplikasi Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) dan Pupuk Kandang Sapi Pada Pertumbuhan dan Hasil Bawang Merah (Allium cepa L.) Varietas Manjung. Jurnal Produksi Tanaman, 6 (1), 76-82.
Sumarni, N., Rosliani, R., & Suwandi. (2012). Optimasi jarak tanam dan dosis pupuk NPK untuk produksi bawang merah dari benih umbi mini di dataran tinggi. Jurnal Hortikultura, 22(2), 148–155.
Vessey, J. K. (2003). Rhizobakteri pemacu pertumbuhan tanaman sebagai biofertilizer. Plant and Soil, 255(2), 571–586. https://doi.org/10.1023/A:1026037216893