EFEKTIVITAS SERTIFIKAT ELEKTRONIK SEBAGAI BUKTI KEPEMILIKAN HAK ATAS TANAH DALAM RANGKA MEWUJUDKAN E-GOVERNMENT
Keywords:
Effectiveness, Electronic Certificates, Proof of Land Ownership, Framework for Realising E-GovernmentAbstract
This research aims to identify and analyze the effectiveness of electronic certificates as proof of ownership of land rights and how electronic land certificates are able to realize the implementation of electronic-based government (E-government), the advantages and disadvantages of conventional certificates and electronic certificates, and discuss the inhibiting factors for the implementation of electronic certificates in efforts to realize E-government. This study uses a normative juridical research method, by reviewing laws and regulations, including Law Number 1 of 2024, the second amendment to Law Number 11 of 2008 concerning ITE, Presidential Regulation Number 95 of 2018 concerning Electronic-Based Government Systems (E-government), Regulation of the Ministry of ATR / BPN Number 3 of 2023 concerning the Issuance of electronic documents in land registration activities, Government Regulation of the Republic of Indonesia Number 71 of 2019 concerning the Implementation of Electronic Systems and Transactions, Government Regulation Number 24 of 1997 concerning Land Registration.
References
Aa Muhammad Insany Rachman dan Evi Dwi Hastri, 2021. “Analisis Kendala Implementasi Peraturan Menteri ATR/ Kepala BPN Nomor 1 Tahun 2021 Tentang Sertipikat Elektronik.” Mulawarman Law Review, Volume 6 Issue 2, Desember 2021. Faculty of Law, Mulawarman University Indonesia,
Arba. (2018). Hukum Agraria Indonesia. Jakarta: Sinar Grafika
Adrian Sutedi, 2019. Sertipikat Hak Atas Tanah, Sinar Grafika, Jakarta.
Bambang Sunggono. 2019. Metode Penelitian Hukum. Rajawali Pers, Depok.
Kantor Wilayah Kepulauan Riau ,2023, Setahun Diluncurkan Kementrian ATR/BPN Telah
Terbitkan 3,1 Juta Sertifikat Elektronik, https://kepri.atrbpn.go.id/siaran%20pers/setahun-setelah-diluncurkan- kementerianatrbpn-berhasil-terbitkan-31-juta-sertipikat-elektronik.
Kemensetneg. 2015. Penggunaan Sistem E-Government Syarat Pemerintah Terbuka. URL:https://www.setneg.go.id/baca/index/penggunaan_sistem_e- government_syarat_pemerintah_terbuka.
Makarim, Edmon, (2010). Tanggung Jawab Hukum Penyelenggara Sistem Elektronik. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Muhd.Nafan,.2022..”Kepastian Hukum terhadap Penerapan Sertipikat Elektronik sebagai Bukti Penguasaan Hak ATas Tanah di Indonesia.” Jurnal Pendidikan Tambusai, Volume 6 Nomor 1 Tahun 2022.,
Nugraha, J.T. 2018. E-Government Dan Pelayanan Publik (Studi Tentang Elemen Sukses Pengembangan E-Government Di Pemerintah Kabupaten Sleman). Jurnal Komunikasi Dan Kajian Media. 2 (1):32-42.
Novita Riska Ratih, 2021.”Analisis Yuridis Sertipikat Tanah Milik Elektronik (E-Certificate) Demi Mewujudkan.Kepastian.Hukum.”.Jurnal.Signifikan.dan,Humaniora,,Vol.2,No.4,(2021),A gustus,
Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional Nomor 3 Tahun 2023 tentang Penerbitan Dokumen Elektronik Dalam Rangka Pendaftaran tanah.
Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah.
Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2019 tentang Penyelenggaran Sistem dan Transaksi Elektronik.
Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2018 tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE).
Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2024 Perubahan Kedua Atas Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang ITE
Ridho, Muhammad, Suryadi, dan Lia Nuraini. “Kekuatan Hukum Sertipikat Elektronik
Sebagai Tanda Bukti Hak Kepemilikan Atas Tanah.” SOJ: Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik, vol. 3, no. 1 (2022): 806-813.
